Zat pencemar udara yang berasal dari kendaraan bermotor
bersumber dari :
- gas buangan
- penguapan bahan bakar
- blow by gas
1. ZAT
PENCEMAR DARI GAS BUANGAN KENDARAAN BERMOTOR
Zat pencemar udara utama yang terkandung dalam gas buangan
kendaraan bermotor pada umumnya terdiri dari :
- karbon monoksida (CO)
- karbon dioksida (CO2)
- Hidrokarbon (HC)
- Partikulat
Sedang zat pencemar udara lainnya, seperti sulfur oksida
(SOx) dan senyawa timah hitam (Pb) biasanya berasal dari bahan bakar yang
digunakan oleh kendaraan bermotor tersebut.
Karbon monoksida (CO)
Pembentukan karbon
monoksida di ruang bakar disebabkan oleh proses pembakaran yang tidak sempurna. Oleh karena itu besar atau
kecilnya jumlah karbon monoksida yang dihasilkan oleh setiap kendaraan
tersebut sangat tergantung pada tingkat kesempurnaan proses pembakaran. Sebagai salah satu
contoh, dapat dijelaskan proses terjadinya pembakaran bahan bakar bensin (C8H18) pada ruang enjin otto. Proses
permbakaran dapat terjadi sempurna jika kebutuhan oksigen / udara untuk membakar bahan
bakar bensin tersebut dijaga pada rasio yang memadai. Oleh karena itu agar
proses pembakaran tersebut terjadi secara sempurna, harus memenuhi reaksi kimia tersebut :
2C8H18 +
25O2 ---> 16CO2 + 18H2O
Artinya :
Untuk membakar secara sempurna 2 molekul C8H18 diperlukan 25 molekul O2. Dengan perkataan lain, untuk membakar sempurna 228 gr C8H18
diperlukan oksigen seberat 800 gr atau 1 gr C8H18 memerlukan 3,5 gr
oksigen.
Karbon dioksida (CO2)
Karbon dioksida (CO2)
merupakan hasil pembakaran antara bahan bakar dengan udara di ruang bakar. Karbon dioksida selalu
terbentuk disepanjang proses pembakaran berlangsung.
Hidrokarbon (HC)
Hidrokarbon (HC)
terbentuk karena adanya bahan bakar yang tidak terbakar pada saat proses pembakaran.
Nitrogen Oksida (NOx)
Nitrogen oksida (NOx)
dihasilkan senyawa nitrogen dan oksida yang terkandung di udara dari campuran udara-bahan bakar. Kedua
unsur tersebut bersenyawa jika temperatur didalam ruang bakar diatas
1.800OC. 95% dari Nox yang
terdapat pada gas buangan berupa nitric oxide (NO) yang
terbentuk di dalam ruang bakar, dengan reaksi kimia berikut
:
N2 + O2 ----> 2NO
Nitric oxide ini selanjutnya bereaksi denagn oksigen diudara
membentuk nitrogen dioksida (NO2).
Dalam kondisi normal,
nitrogen (N2) akan stabil berada diudara atmosfer sebesar hampir 80%, namun dalam keadaan temperatur tinggi
(diatas sekitar 1.800OC) dan pada konsentrasi oksigen yang tinggi, maka
nitrogen bereaksi dengan oksigen membentuk NO. Pada kondisi ini maka konsentrasi NOx
justru akan semakin besar pada proses pembakaran yang sempurna.
Sulfur Oksida (SOx) dan Senyawa Timah Hitam
Besarnya zat pencemar
sulfur oksida (SOx) dan senyawa timah hitam sangat dipengaruhi oleh kualitas bahan bakar yang mengandung sulfur
potensial sebagai sumber penyebab terjadinya sulfur oksida (SOx). Sedangkan
bahan bakar yang sengaja menggunakan TEL untuk menaikkan angka oktannya, akan
menimbulkan zat pencemar timah hitam.
2. ZAT PENCEMAR DARI PENGUAPAN BAHAN BAKAR
Zat pencemar dari
penguapan bahan bakar ini biasanya berupa hidrokarbon, berasal dari tangki dan karburator.
3. ZAT
PENCEMAR DARI BLOW-BY GAS
Blow-by gas adalah
gas yang terbakar naupun tidak terbakar yang menyelip di antara piston dengan dinding silinder, kemudian keluar ke
udara melalui cankcase. Dari uraian diatas,
maka hubungan antara sumber pencemar dan zat pencemar utama dari kendaraan bermotor secara garis besar
dapat ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 1. Hubungan Antara Sumber Pencemar Dengan Zat Pencemar
Udara
0 komentar :
Posting Komentar