728x90 AdSpace

  • Berita terbaru

    Sabtu, 26 Desember 2015

    UNTUK APA BELAJAR ILMU KIMIA ?

    Ilmu kimia merupakan salah satu rumpun bidang IPA yang memfokuskan mempelajari materi dan energi ditinjau dari segi sifat-sifat, reaksi, struktur, komposisi dan perubahan energi yang menyertai reaksi.
    Berbagai teori dan temuan dalam sains kimia direfleksikan dengan representasi makroskopis, mikroskopis, dan simbolis.

    Representasi merupakan bahasa bagi sains kimia. Ahli-ahli kimia menggunakannya untuk berkomunikasi dan untuk mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan proses atau metode ilmiah.
    Ketiga aspek representasi kimia mengandung informasi konsep-konsep yang saling berhubungan. Menghubungkan ketiga representasi ini dalam menjelaskan ilmu kimia akan memberikan kontribusi terhadap pemahaman siswa yang tergambar dalam model mental individu mereka tentang fenomena kimia yang terjadi.

    Pemisahan pendidikan sains kimia dari kehidupan siswa sehari-hari dapat membuat siswa mengembangkan dua sistem pengetahuan yang tidak sejalan (yang satu digunakan untuk memecahkan masalah sains di sekolah, dan satu lagi untuk kehidupan sehari-hari siswa).

    Perbedaan tersebut perlu dijembatani dengan membangun hubungan intertekstual antara pengalaman sehari-hari (situasi nyata) dengan pengalaman belajar siswa di sekolah (aspek makroskopis, submikroskopik dan simbolik), sehingga memberikan kesempatan bagi siswa untuk melihat bagaimana sains di sekolah dihubungkan dengan kehidupannya serta bagaimana pengetahuan sains tersebut diaplikasikan. (Wu, et.al, 2000, Johnstone dalam Treagust, 2002 dan Robinson, 2003).

    Aspek konten pembelajaran kimia di sekolah sebaiknya diupayakan untuk merefleksikan jawaban pertanyaan seperti : what are the questions that chemistry asks? How does chemistry obtain its answers? How does this chemistry relate to life?.

    Dengan demikian, belajar kimia diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar yang memiliki prospek  lebih lanjut berupa penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan digunakan untuk pemecahan masalah.

    Perubahan kurikulum 2013 adalah menekankan pembelajaran menggunakan metode saintifik, yang memiliki tujuan untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa dan mendorong siswa untuk lebih aktif, maka strategi pembelajaran kimia seharusnya menekankan pada memberikan pengalaman belajar pada siswa agar mampu memiliki pemahaman makroskopik, mikroskopik dan simbolik kimia, melalui kegiatan belajar berbasis inkuiri, sehingga dapat mengkaitkannya dan menerapkannya pada konteks kehidupan nyata.

    Oleh karena itu melalui pembelajaran kimia, siswa dibekali dengan berbagai kemampuan tentang cara mengetahui (how to know) dan cara mengerjakan (how to do) yang dapat membantu siswa untuk memahami alam sekitar secara mendalam dan mendukung kemampuan pemecahan masalah (keterampilan berpikir tingkat tinggi).

    Melalui inkuiri, sejumlah keterampilan berpikir dan teknik digunakan untuk menyelidiki (investigating) dan memahami (making sense) alam, yaitu antara lain : mengajukan pertanyaan yang dapat dijawab melalui observasi langsung dan eksperimen atau melalui analisis informasi dan kumpulan data; membandingkan (comparing), meringkas (summarizing), mengklasifikasi (classifying), menginterpretasi (interpreting), mengkritik (critising), mencari asumsi (looking for assumptions), membayangkan (imagining), mengumpulkan dan mengorganisasi data (collecting & organizing data), berhipotesis (hypothesizing), aplikasi fakta dan prinsip dalam situasi baru, pembuatan keputusan (making decision) dan mendisain proyek atau investigasi (designing projects or investigations). (Gallagher, 2007)


    Perluasan tetrahedral kimia pada konteks pendidikan kimia di Indonesia harus diperluas hingga penumbuhan kesadaran terhadap kebesaran Sang Maha Pencipta, seperti digambarkan berikut ini :
















    Gambar. Model Representasi Tetrahedral Kimia (modifikasi dari Mahaffy, 2004)

    Dengan demikian perlu diupayakan peningkatkan kinerja mengajar guru kimia agar kegiatan dilakukan dengan cara memfasilitasi dan menciptakan lingkungan pembelajaran berbasis inkuiri dan karakteristik ilmu kimia yang menekankan pada pengembangan kompetensi yang harus dikuasai siswa dan tidak mengarahkan pada penguasaan siswa terhadap mata pelajaran kimia yang cenderung bersifat akumulatif dan menghafal.
    • Komentar Blogger
    • Komentar Facebook

    0 komentar :

    Posting Komentar

    Item Reviewed: UNTUK APA BELAJAR ILMU KIMIA ? Rating: 5 Reviewed By: affan salaffudin
    Scroll to Top